Sudah baca koran kompas hari ini?
Berikut ini salah satu beritanya:
Tuhan....artikel diatas tampaknya rasis banget yah. Padahal kan mungkin benar masih ada orang Indonesia yang bodoh, buta huruf dsb. Tapi ada juga yang jenius, buktinya pas olimpiade internasional kitalah juaranya. Jadi menurut saya sangat tidak bijak jika semua digeneralisasikan jadi "semua orang Indonesia bodoh". Oh my God...orang yang ngomong ini penalarannya bagaimana sih? Kayanya sih orang ini sangat jarang mendengar berita di media massa. Sepertinya seseorang harus mengajarinya Silogisme seperti di materi pelajaran matematika SMA. Tapi sudahlah, itu hanya oknum..
Dalam beberapa percakapan, saya juga sering mendengar dari teman mengenai karakter boss mereka.
Si A bilang "Sejak boss diganti aku jadi kehilangan uang lembur, padahal dulu waktu masih dengan boss dari negara M*****o semuanya baik saja sampai diganti dengan boss dari negara I***a. Sekarang semua pekerjaanku dianggap salah".
Sementara B bilang, "Bekerja dengan boss warganegara K***a aku merasa seperti pekerja rodi, tenaga diperas habis-habisan".
Teman saya C bilang, "Si Mr X yang berkewarganegaraan A*******a itu kinerjanya bagus banget, setelah dibawah pimpinannya perusahaanku jadi maju, dia juga nggak males ke lapangan".
Ehhh...teman dekatku D bilang,"Boss seorang warganegara C**a, dia itu percaya banget sama aku, apapun yang aku bilang dia percaya".
Bagaimana yah dengan boss lokal kita? Terkadang karyawan mengeluh karena ada teman kerja yang jabatan lebih cepat naik dibandingkan dirinya.
Sebenarnya aku cuma ingin menyampaikan, dalam dunia pekerjaan, karakter seseorang memang sangat dipengaruhi oleh budaya dari mana dia berasal. Sebagai contoh misalnya bossnya Si A. Mungkin saja perilaku bossnya yang baru, yang notabene baru pindah dari negara asalnya memang menggambarkan budaya kerja di negara tersebut. Negara yang mempunyai populasi penduduk yang padat, banyak penduduk miskin (meskipun 10 besar milyader dunia ada juga disana) dan tingkat pengangguran tinggi. Menurut analisis saya hal ini menyebabkan persaingan kerja sangat ketat, maka mereka mempunyai sifat yang keras dan serba perfeksionis terhadap anak buah. Kenapa, karena saat mereka awal bekerja pun mereka menghadapi persaingan yang keras di negaranya. Sehingga pada saat pindah ke Indonesia semuanya itu terbawa.
Sementara Si B, bossnya berasal dari negara yang cukup maju, sehingga mereka sangat menghargai waktu. Tapi karena majunya masih cukupan saja yah....jadinya mreka masih mengejar profit juga. Maka pantas aja mereka maunya efektifitas kerja dimasalah waktu. Pokoknya selama daun masih hijau, kita harus terus bekerja. Hehe....maklum...maklum....
Sekarang bagaimana halnya dengan boss Si C. Bossnya berasal dari negara barat (koloni barat sih sebenarnya) yang cukup besar, hehehe...dan di negara tersebut bidang industri yang digelutinya sudah sedemikian maju. Kan ya wajar saja waktu dia pindah ke indonesia dia mengaplikasikan ilmunya dan membuat perusahaannya maju juga. karakter orang barat juga terbuka dan lebih objektif, kalau kita salah dia pasti akan memarahi kita, tapi kalau kita berprestasipun mereka tidak akan segan memberi reward. karena memang begitu budaya kerja di negara asalnya, hingga terbawa juga ke Indonesia.
Mari kita bahas boss Si D, boss ini sih sudah terkenal dengan naluri bisnisnya, terbukti nih taipan2 di Indonesia kebanyakan berasal dari negara tersebut. Karena lahir dan besar di Indonesia tapi punya kewarganegaraan ganda hingga sering pulang ke negeri leluhurnya, akhirnya boss2 ini mempunyai kombinasi yang cukup manjur membuat perusahaannya maju tanpa banyak konflik. Malah cenderungnya mereka berani mengambil resiko dan sangat percaya pada anak buahnya.
Nah bagaimana yah dengan boss2 dari Indonesia? Menurut saya sih karena budaya KKN yang masih begitu lekat, sangat wajar sekali jika salah satu teman kita karirnya melesat jauh, karena satu dan lain hal..hehehe...jangan terus iri. hal ini harusnya menjadi pemicu semangat kita, wong temen kita aja bisa, kita juga pasti bisa donk. Tapi jangan KKN lho ya, biarlah dosa KKN itu buat mereka aja.
Bagaimana dengan karakter boss yang lainnya? Wah...jadi bingung nih...enaknya kerja dengan boss yang mana?
Jadi.....
Sebenarnya sih kalau kita melamar kerja, kita harus siap dengan segala konsekuensinya. Termasuk dengan perilaku boss apalagi kalo di perusahaan multinasional dengan boss yang bule2 itu..
Sebagai karyawan pilihan kita cuma 2: beradaptasi atau melawan.
Tapi bagaimana dengan sudut pandangan boss dalam menghadapi karyawan bule seperti kita (hehe...kan bossnya jadi dianggap lokal)??
Apapun itu semoga nggak bersifat rasis...
Please say no to racism if you are the boss...just be professional.
Berikut ini salah satu beritanya:
BATAM, KOMPAS.com — Ribuan buruh dari galangan kapal PT Drydocks World Graha terlibat dalam amuk massa yang menyebabkan kantor dan gudang penyimpanan barang berserta 27 mobil rusak dan terbakar. Peristiwa Ini terjadi di kawasan Tanjung Uncang, Batam, Kamis (22/4/2010) siang. Berdasarkan informasi yang dihimpun Kompas, kejadian ini berawal dari sebuah kalimat pelecehan dari salah satu supervisor asal India di perusahaan itu. Ia mengatakan bahwa semua orang Indonesia bodoh. Pernyataan itu keluar saat ia sedang memberikan briefing rutin kepada sekitar 20 karyawan di bagian piping pukul 08.00 pagi. Tak jelas perkaranya, yang pasti pernyataan itu kontan menyulut emosi para karyawan, termasuk supervisor lain yang berasal dari Indonesia. Selengkapnya bisa di baca di http://regional.kompas.com/read/2010/04/22/12172429/Dihina..Ribuan.Buruh.di.Batam.Mengamuk-8.
Tuhan....artikel diatas tampaknya rasis banget yah. Padahal kan mungkin benar masih ada orang Indonesia yang bodoh, buta huruf dsb. Tapi ada juga yang jenius, buktinya pas olimpiade internasional kitalah juaranya. Jadi menurut saya sangat tidak bijak jika semua digeneralisasikan jadi "semua orang Indonesia bodoh". Oh my God...orang yang ngomong ini penalarannya bagaimana sih? Kayanya sih orang ini sangat jarang mendengar berita di media massa. Sepertinya seseorang harus mengajarinya Silogisme seperti di materi pelajaran matematika SMA. Tapi sudahlah, itu hanya oknum..
Dalam beberapa percakapan, saya juga sering mendengar dari teman mengenai karakter boss mereka.
Si A bilang "Sejak boss diganti aku jadi kehilangan uang lembur, padahal dulu waktu masih dengan boss dari negara M*****o semuanya baik saja sampai diganti dengan boss dari negara I***a. Sekarang semua pekerjaanku dianggap salah".
Sementara B bilang, "Bekerja dengan boss warganegara K***a aku merasa seperti pekerja rodi, tenaga diperas habis-habisan".
Teman saya C bilang, "Si Mr X yang berkewarganegaraan A*******a itu kinerjanya bagus banget, setelah dibawah pimpinannya perusahaanku jadi maju, dia juga nggak males ke lapangan".
Ehhh...teman dekatku D bilang,"Boss seorang warganegara C**a, dia itu percaya banget sama aku, apapun yang aku bilang dia percaya".
Bagaimana yah dengan boss lokal kita? Terkadang karyawan mengeluh karena ada teman kerja yang jabatan lebih cepat naik dibandingkan dirinya.
Sebenarnya aku cuma ingin menyampaikan, dalam dunia pekerjaan, karakter seseorang memang sangat dipengaruhi oleh budaya dari mana dia berasal. Sebagai contoh misalnya bossnya Si A. Mungkin saja perilaku bossnya yang baru, yang notabene baru pindah dari negara asalnya memang menggambarkan budaya kerja di negara tersebut. Negara yang mempunyai populasi penduduk yang padat, banyak penduduk miskin (meskipun 10 besar milyader dunia ada juga disana) dan tingkat pengangguran tinggi. Menurut analisis saya hal ini menyebabkan persaingan kerja sangat ketat, maka mereka mempunyai sifat yang keras dan serba perfeksionis terhadap anak buah. Kenapa, karena saat mereka awal bekerja pun mereka menghadapi persaingan yang keras di negaranya. Sehingga pada saat pindah ke Indonesia semuanya itu terbawa.
Sementara Si B, bossnya berasal dari negara yang cukup maju, sehingga mereka sangat menghargai waktu. Tapi karena majunya masih cukupan saja yah....jadinya mreka masih mengejar profit juga. Maka pantas aja mereka maunya efektifitas kerja dimasalah waktu. Pokoknya selama daun masih hijau, kita harus terus bekerja. Hehe....maklum...maklum....
Sekarang bagaimana halnya dengan boss Si C. Bossnya berasal dari negara barat (koloni barat sih sebenarnya) yang cukup besar, hehehe...dan di negara tersebut bidang industri yang digelutinya sudah sedemikian maju. Kan ya wajar saja waktu dia pindah ke indonesia dia mengaplikasikan ilmunya dan membuat perusahaannya maju juga. karakter orang barat juga terbuka dan lebih objektif, kalau kita salah dia pasti akan memarahi kita, tapi kalau kita berprestasipun mereka tidak akan segan memberi reward. karena memang begitu budaya kerja di negara asalnya, hingga terbawa juga ke Indonesia.
Mari kita bahas boss Si D, boss ini sih sudah terkenal dengan naluri bisnisnya, terbukti nih taipan2 di Indonesia kebanyakan berasal dari negara tersebut. Karena lahir dan besar di Indonesia tapi punya kewarganegaraan ganda hingga sering pulang ke negeri leluhurnya, akhirnya boss2 ini mempunyai kombinasi yang cukup manjur membuat perusahaannya maju tanpa banyak konflik. Malah cenderungnya mereka berani mengambil resiko dan sangat percaya pada anak buahnya.
Nah bagaimana yah dengan boss2 dari Indonesia? Menurut saya sih karena budaya KKN yang masih begitu lekat, sangat wajar sekali jika salah satu teman kita karirnya melesat jauh, karena satu dan lain hal..hehehe...jangan terus iri. hal ini harusnya menjadi pemicu semangat kita, wong temen kita aja bisa, kita juga pasti bisa donk. Tapi jangan KKN lho ya, biarlah dosa KKN itu buat mereka aja.
Bagaimana dengan karakter boss yang lainnya? Wah...jadi bingung nih...enaknya kerja dengan boss yang mana?
Jadi.....
Sebenarnya sih kalau kita melamar kerja, kita harus siap dengan segala konsekuensinya. Termasuk dengan perilaku boss apalagi kalo di perusahaan multinasional dengan boss yang bule2 itu..
Sebagai karyawan pilihan kita cuma 2: beradaptasi atau melawan.
Tapi bagaimana dengan sudut pandangan boss dalam menghadapi karyawan bule seperti kita (hehe...kan bossnya jadi dianggap lokal)??
Apapun itu semoga nggak bersifat rasis...
Please say no to racism if you are the boss...just be professional.
0 komentar:
Post a Comment