Sore itu aku baru saja pulang dari sebuah supermarket. Dengan menaiki sebuah angkot berpenumpang jarang, melewati jalan yang lumayan padat oleh para pendatang musiman. Yah, sekarang memang akhir pekan. Sudah biasa ruas jalan ini padat oleh kendaraan dari luar kota. Lagi2 angkot yang kunaiki terpaksa berhenti karena arus kendaraan yang memadat di sekitar lampu merah terakhir menuju rumah. Ini sudah ketiga kalinya angkotku harus kembali menunggu lampu hijau di perempatan itu. Arus yang padat ditambah dengan waktu pergantian lampu lalu lintas yang cepat membuatku kembali tertahan disini. Saat kemudian 2 orang anak perempuan kecil menghampiri angkot dengan sebuah kecrekan dari tutup botol minuman ringan...entah apa mereknya...dan mereka mulai bernyanyi...menurutku nyanyian mereka lebih pada sebuah gumaman saja yang terus menerus mereka gemakan...lagu yang sama...nada sumbang yang sama....entah berapa kali mereka nyanyikan lagu itu hari ini...entah apakah mereka tau syair lagu lainnya...entahlah....
Aku merasa heran...anak2 itu begitu bersih..ayu..sama sekali tidak mirip anak2 jalanan yang cenderung lusuh dan kotor. Cantik yah...bisik seorang penumpang disebelahku.
Mengapa mereka harus turun ke jalan? Darimana sebenarnya asal mereka...seperti apa kondisi keluarga mereka hingga mereka terpaksa turun ke jalan menjadi pengamen..
Sungguh sebuah ironi...ditengah isu perlindungan hak anak..berapa banyak badan yang dibentuk untuk melindungi mereka...entah apapun namanya..mengapa eksploitasi anak ini masih dibiarkan terjadi?
Kemarin sebuah media bahkan memberitakan bahwa hampir 40% anak2 jalanan telah tertular penyakit menular seksual karena pergauan mereka yang bebas. Apakah para orang tua dari pengamen2 kecil ini tidak mengkhawatirkan anak2nya? Bagaiman jika pengamen kecil yang ayu itupun akhirnya terpengaruh pergaulan bebas di jalanan?
Mungkin orang tua mereka harus dihukum untuk semua ini...mungkin semua akan lebih efektif dibandingkan dengan berbagai macam razia yang selama ini dilakukan.
Hukumlah orang tuanya dan mungkin mereka akan jera menyuruh anaknya bekerja...jangan hukum anak2 itu dengan memasukkannya ke panti rehabilitasi...rehabilitasilah orang tuanya...
A child is a gift from god...not to be exploitated but to be care and loved. Their soul are so pure and even angels loves them and take care of them during their childhood. So don’t treat them bad.
Nuansa Cinta Jogja
Tidak ada tempat senyaman rumah sendiri. Tapi menurutku tidak ada tempat senyaman Jogjaku tercinta. Sebuah kota yang mulai berkembang menjadi metropolitan yang membawa banyak perubahan. Semakin banyak mal dan tempat hiburan malam. Namun Jogja tetaplah sebuah kota yang ramah dan menyenangkan. Jogja selalu menawarkan nuansa cinta bagi siapapun yang mengunjunginya. Bahkan pada mantan Bossku yang dari Thailand itu. Buktinya waktu dia ke Jogja dia menyempatkan diri untuk menghubungiku, hanya untuk menanyakan kabarku. [...]
0 komentar:
Post a Comment