Tragedi tanjung priok sungguh membuat saya terkejut. Kenapa masih saja terjadi kerusuhan dan anarkisme? Tidak penting lagi siapa yang salah dan benar karena semua itu sangat relatif. Kebenaran bagi salah satu pihak pasti dianggap salah dipihak lain dalam suatu perselisihan. Pertanyaan saya justru apa alasannya hingga massa yang begitu banyak tergerak untuk melawan satpol pp yang menyebabkan satpol pp harus bertindak represif? Mengapa tidak ada negosiasi lebih dulu? Semua terasa janggal di mata saya yang awam.
Tragedi priok membara sedikit mirip dengan konflik di Thailand dengan gerakan massa berkaos merahnya. Namun apa yang mereka perjuangkan sungguh sangat berbeda meskipun keduanya terjadi hampir bersamaan dan menyebabkan banyak korban. Di satu sisi konflik di Thailand lebih pada perjuangan untuk meraih idealisme mereka dalam berpolitik, hal ini jauh lebih saya hargai daripada apa yang terjadi di negeri ini. Hanya untuk sebuah makam yang bahkan keberadaannya pun masih diragukan. Jika hanya ziarah kubur, bukankah bisa dilakukan dimana saja jika memang makam tersebut dipindahkan. Untuk apa kita menghamba pada bangunan makam. Bukankah jiwa pemiliknya sudah jauh berada di alam ruh, di sisi Kecintaannya. Dan itu berarti kita bisa berdoa untuk beliau dimanapun kita berada, karena Dia Alloh maha mengetahui. Sungguh suatu pengorbanan yang sia-sia. Untuk apa sebenarnya semua pertikaian itu? Ataukah untuk sebidang tanah? Jika benar untuk tanah tersebut maka sudah jelas siapa sebenarnya yang menggerakan massa. Sangat disayangkan, nyawa2 dikorbankan hanya untuk kepentingan duniawi yang tidak membawa berkah bagi umat.
Bagaimanapun masih lebih bermakna apa yang diperjuangkan massa kaos merah nun di Thailand sana dibanding apa yang diperjuangkan massa priok membara.
Nuansa Cinta Jogja
Tidak ada tempat senyaman rumah sendiri. Tapi menurutku tidak ada tempat senyaman Jogjaku tercinta. Sebuah kota yang mulai berkembang menjadi metropolitan yang membawa banyak perubahan. Semakin banyak mal dan tempat hiburan malam. Namun Jogja tetaplah sebuah kota yang ramah dan menyenangkan. Jogja selalu menawarkan nuansa cinta bagi siapapun yang mengunjunginya. Bahkan pada mantan Bossku yang dari Thailand itu. Buktinya waktu dia ke Jogja dia menyempatkan diri untuk menghubungiku, hanya untuk menanyakan kabarku. [...]
0 komentar:
Post a Comment