Si Dedek Minggu ke 12

post



Hari ini si dedek tepat 12 minggu, besok berarti masuk ke minggu yang ke 13. Hari ini juga pas vitamin dari dokter habis. Jadi memang sudah ku rencanakan untuk kontrol lagi ke dokter Rina yang cantik.

Semalam, saking penasarannya, aku sampai terbawa mimpi, mau ketemu dokter tapi ternyata aku kesiangan n nggak jadi ketemu beliau deh. Untungnya cuma mimpi, hehe...ngga jadi gelisah deh.

Dokter aku ini prakteknya cuma waktu hari kerja, jadi agak susah juga kalo mau minta Hubby nemenin. Dan lagi-lagi kali ini aku sendirian deh menyaksikan tingkah si dedek yang ngegemesin banget.

Waktu ukur tensi dan berat badan aku sempat gelisah. Soalnya tensi aku masih seperti yang dulu...maksudnya masih agak rendah gitu. Terus berat badan juga turun sekilo dari sebulan yang lalu. Kalo dihitung total turun hampir 3 kg selama 2 bulan ini. Huks...sedihnya...kasian si dedek. Pas masuk ruang dokter pun dibilang dokter aku awet langsing. Jadi makin kuatir deh ma perkembangan si dedek. Tapi ternyata hasil USG mengatakan semuanya baik-baik saja...hmmm....langsung happy deh mommy dek :).

Hasil USG alhamdulillah si dedek lincah, lumayan aktif bergerak-gerak, badannya, lengan dan kakinya gerak-gerak semua. Lagi renang gaya punggung yah dek...hihihi....tapi kok sambil ngenyot jempol sich...lucunya si dedek. Bentuk tubuhnya sudah mulai kelihatan lengkap, jari-jarinya juga mulai kelihatan terbentuk. Tadi sama dokter ditunjukkan bagian-bagian tubuhnya. Kata dokter emang badan si dedek sekarang belum proporsional. Proporsi kepala dan badannya cuma beda dikit... hehehe... sekarang dedek dari kepala sampai bokong dah sepanjang 5,54 cm. Sesuai dengan usia kehamilan, malah seperti biasa, lebih sehari dari usia berdasarkan LMP jadi 12 minggu 1 hari. Dari gambarnya kok keliatan mulai sempit ya kantung amnionnya? Kasihan si dedek jadi kurang bebas bergerak.


Si Dedek usia kehamilan 12 minggu

Di minggu yang ke 12 ini rasa lelah masih terasa yang bikin aku hibernasi 10 jam lebih tiap hari. Mualnya alhamdulillah sudah agak berkurang, cuma untuk makan masih agak sulit. Setiap makan kadang suka keluar lagi pas agak nunduk. Diagnosa dokter waktu pengosongan lambungku agak lama itulah kenapa aku selalu berasa sebah dan sulit makan. Jadi kata dokter sih intinya aku masih bermasalah sama lambung. Kadang kepalaku juga akhir-akhir ini suka cenat-cenut kaya badut, padahal dah makan dan minum cukup. Terus tiap kali bangkit dari tidur atau duduk kepalaku suka tiba-tiba gelap. Untuk yang satu ini kata dokter bisa dikurangi dengan minum yang manis-manis or ngemil coklat. Hehe...senangnya...cuma sayang tadi lupa nanya kalo minum soda boleh ngga yah? Aku selalu ngiler tiap liat Hubby minum soda dan suka nyeruput dikit pas ngga ketahuan...hehe....


Alhamdulillah nak kamu sehat dan berkembang dengan baik. Mommy dah kuatir banget kemarin. Untungnya tingkah polahmu yang aktif meyakinkanku kalo kamu baik-baik saja.
Mommy dah ngga sabar nunggu moment USG lagi bulan depan biar bisa melihat tumbuh kembangmu. Tetap sehat dan kuat yah nak. Mari kita lalui masa-masa indah ini bersama. :) :) :)

Si Dedek Minggu ke 8

post



Sampai sekarang di minggu ke 8, pengalamanku adalah rasa lelah yang berlebihan. Mual dan kembung baru mulai di minggu ke 5 dan semakin parah di minggu yang ke 8 ini.
Kemarin tanggal 12 habis kontrol ke Dokter Rina dan dikasih resep obat buat asam lambung untuk mengurangi mual. Waktu itu usia kehamilanku 7 minggu 2 hari. Tapi waktu si dedek diukur lewat USG usianya lebih tua sehari...hehehe...jadi 7 minggu 3 hari dan CRL atau ukurannya sekarang sudah 1,25cm. Jantungnya sudah mulai berdetak kencang.

Perkembanganmu pesat juga ya nak, dari 3 minggu lalu yang masih 0,3 cm. Mudah-mudahan si dedek selalu sehat biarpun mommynya bandel ngga mau maem. 

Si dedek usia kehamilan 7 minggu.

Ampuuunnn.....makan saat ini menjadi hal tersulit untuk dilakukan. Jadi sedih kalau ingat si dedek kekurangan nutrisi. Tapi kata dokter dinikmati aja, jangan sampai stress karena nanti asam lambungnya semakin parah. Oke nak, mommy berusaha makan deh, demi kamu.


Only God Knows

post



Gusti alloh tau kapan saatnya yang terbaik...
Setelah dipikir-pikir, betapa beruntungnya aku ya. Habis merit dikasih waktu yang lebih dari cukup untuk bulan madu..hehehe..Dikasih waktu untuk menata diri. Dan akhirnya Dia melimpahkan apa yang selama ini kami dambakan pada saat yang tepat.
Bukan sebuah perjalanan yang mudah, tapi asalkan semuanya dijalani dengan ikhlas, pasti akan terwujud. Perjuangan untuk mendapatkan si buah hati ini tidaklah mudah, tapi ngga susah juga sih..hehe.

Setelah 5 bulan menikah, bulan Maret 2011 ku putuskan untuk konsultasi ke dokter kandunganku. Sebenarnya pada saat setelah menikah aku sudah menemui beliau untuk mengikuti program kehamilan. Dan pada kali ke 2 ini kusampaikan keluh kesahku yang tak kunjung hamil. Tapi kata dokterku, dengan umur pernikahanku itu sangatlah wajar jika belum punya anak dan aku disarankan untuk menunggu hingga usia pernikahan kami 1 tahun. Waktu itu aku juga meminta resep obat untuk penyubur kandungan karena suami mau pulang (suamiku waktu itu masih kerja di luar kota dan rosternya 8 minggu 11 hari). Dokter akhirnya mau memberikan resep, karena kebetulan juga jadwal bulananku pada bulan itu terlambat. Dalam hati berharap bulan April nanti si dedek udah ada di perut.

Sampai bulan Juni 2011 ternyata si dedek tak kunjung datang. Kebetulan juga kegiatan kantor sedang padat-padatnya. Selama kurun waktu itu ada 3 kegiatan lapangan yang cukup menguras tenaga yang harus ku ikuti. Dalam hati bersyukur, untunglah si dedek belum ada, kan kasihan kalau sampai di ajak naik turun gunung gitu..hehe.

Juli 2011, Hubby dah pindah ke Jakarta sejak bulan Mei yang lalu. Jadi frekuensi bertemu pun semakin sering. Seminggu Hubby bisa pulang sampai 2 kali..hihihi...katanya ngga betah dengan cuaca di Jakarta. Aku baru pulang dari Bali, kegiatan lapangan sekaligus jalan-jalan...hehehe...lumayan. Tapi tanggal 8 Juli tiba-tiba aku sakit, demam batuk pilek sampai ngga bisa bangun dari tempat tidur. Sampai-sampai Hubby harus pulang ke Bandung lebih cepat saking kuatirnya. Siangnya aku diantar Hubby ke poliklinik, dan dikasih antibiotik dan obat batuk. Tapi obat batuknya parah banget, aku berasa nggak sadar tiap kali abis minum obat. Dan karena sedang masa subur, aku ngga berani minum antibiotik. Jadinya aku cuma minum obat batuknya aja, itupun cuma 2 kali. Untungnya habis itu penyakitnya langsung sembuh.

Akhir Juli 2011, tanggal 20 aku dipanggil untuk mengikuti diklat selama 3 minggu. Tanggal 26 ternyata ada kegiatan praktek lapangan di Sukabumi. Karena biasanya tamu bulananku datang sekitar tanggal 22-an dan karena kebiasaan sebelum ke lapangan, tanggal 22 pagi aku pakai testpack. Subhanalloh, akhirnya aku melihat 2 strip merah jambu di stiknya, meskipun yang satunya masih samar-samar. Langsung ku hubungi suamiku, dan kuceritakan kejadian pagi itu. Mungkin karena masih terlalu pagi jadi suamiku masih males-malesan menanggapinya. Dari nada-nadanya sih belum percaya. Kami sama-sama belum percaya, jadi siangnya aku beli 2 testpack lagi. Malam hari dan besok paginya aku cek lagi dan kedua-duanya menunjukkan hasil yang sama dengan hasil testpack ku yang pertama. Karena belum terlalu percaya, siangnya aku pergi ke dokter, sayangnya dokter langgananku seding libur praktek hari Sabtu, jadinya aku cari dokter lain. Jadilah siang itu ak bertemu si bapak dokter. Setelah ditanya keluhan, pak dokter nampak belum percaya waktu aku bilang kalau hamil karena memang hari itu aku baru telat sehari.
Akhirnya dari hasil USG, baru pak dokter yakin karena ternyata sudah terbentuk kantong kehamilan di rahimku. 
Yuhuuuiii... dan hasil USG itu menjadi kado terindah untukku dan suamiku (Hubby ampe bengong-bengong pas liat hasil USG-nya, karena memang kantungnya masih kecil banget, GS : 0,3 cm begitu yang kubaca).


A miracle in me

post



Mari menulis lagiiiii.... :D
Lagi semangat nih ngeblogging. Lama juga aku nggak nulis disini lagi...how i miss u.

So many things to talk about.
Tapi yang paling ingin ku tulis tentu saja tentang yang satu ini.
About a miracle in me...

A baby...yes...i'm gonna have my own child...
Kebahagiaan apa lagi yang bisa melebihi kebahagian pasangan yang dikaruniai anak.
And its happen to me...jadi pengen siul-siul terus nih...hehehe

Alhamdulillah setelah menunggu hampir 9 bulan sejak kami menikah, akhirnya keajaiban itu datang, dan dia sedang tumbuh di dalam tubuhku, darah dan dagingku.
Detailnya di next post yah...
:D :D :D

Snowflakes The Story

post



Suatu ketika di puncak Gunung Lawu waktu subuh, suhu begitu dingin. Termometer yang kami bawa menunjukkan temperatur 4 derajat Celcius. Begitu dinginnya hingga malam sebelumnya hampir semua orang di basecamp tempat kami mendirikan tenda menggeruguh kedinginan. Gemeretak gigi dan gumaman terdengar sepanjang malam. Namun kehangatan persahabatan mampu menyelamatkan kami dari hawa dingin hingga keesokan harinya.
...kehangatan persahabatan mampu menyelamatkan kami dari hawa dingin...
Ketika terbangun esok harinya, matahari bahkan masih malu-malu bersembunyi di ufuk timur, seolah enggan memancarkan cahayanya. Sengaja kami bangun lebih awal ingin menjadi saksi kemegahan terbitnya sang mentari. Langit begitu cerah, awan-awan pun masih rendah tertidur di relung bukit di bawah sana. Nafas kami hanyalah secercah kabut tipis yang segera sirna disergap dinginnya udara pagi. Kabut yang dengan sengaja kami mainkan. Seolah sedang menghisap dan menghembuskan asap candu kesegaran pagi yang jarang kami temui di kota asal kami yang sudah terbebani polusi.

Sesaat semburat matahari menyeruak, masih sebatas sinar temaram di ujung sana, namun mampu menerangi jagad raya. Di dalam temaram itu tampak jelas hamparan semak disekitar, dengan lapisan tipis tanah diantara batuan gunung yang terlapukkan.
...cerucuk-cerucuk halus mengangkat lapisan tanah humus yang ringan diatasnya...
Satu pemandangan yang baru pertama kami temui dan hampir membuatku terlonjak kegirangan. Kutemukan sebagian permukaan tanah yang merekah terangkat oleh sesuatu. Sesuatu itu ternyata adalah kristal-kristal es yang jernih yang membentuk cerucuk-cerucuk halus mengangkat lapisan tanah humus yang ringan diatasnya. Kiranya embun pagi yang meresap ke permukaan tanah telah terdinginkan oleh dinginnya udara hingga membeku menjadi kristal es. Saat lapisan tanah diatasnya tersibak, tampak betapa indah dan murninya kristal es tersebut. Hingga saat tersentuh dan mencair kembali oleh suhu tubuh dan kehangatan mentari menjadi tetesan embun pagi.

That is why I'm so crazy on them...
And it just the beginning of the story...
Snowflakes...

Pindahan

post



Baru ngerasain ribetnya ngurus KTP warga pindahan. :((

Real-Mistery.blogspot.com