Cerita lucu tentang my boss...ex boss actually.
Suatu pagi di depan kantin mess, saya dan teman satu divisi sebut saja Si Buyung seperti biasa sedang mobil tumpangan untuk berangkat ke kantor. Tentunya kami menunggu beramai-ramai dengan beberapa teman lainnya. Hingga suatu ketika, sebuah mobil Toyota Fortuner warna silver melintas di hadapan kami. Mobil tersebut kemudiian melambat dan menepi. Perlahan kaca jendela mobil tersebut terbuka dan menampakkan si pengemudi yang ternyata adalah Si Boss.
Si Boss : "Ayo siapa mau ikut mobil saya?" (sambil melambaikan tangan). "Ayo, tidak pa pa, ikut mobil saya saja ha!" ujarnya
Sementara teman-teman lainnya mulai berdesak-desakan menghindar sambil menyuruh saya dan Si Buyung untuk numpang mobil Si Boss. Berhubung masih baru dan masih poloz kami berdua mau aja, dari pada nggak kebagian mobil tumpangan dan telat nyampe kantor.
Saya : "Makasih Boss, kami numpang ke kantor ya Boss. Makasih."
Si Boss : "Iya ayo, tidak pa pa, nanti tiap hari ikut mobil saya saja."
Saya + Si Buyung : Cengengesan..hehehe...
Si Buyung menemani Si Boss duduk di depan, sementara saya duduk di kursi belakang.
Sepanjang perjalanan menuju kantor Si Boss terlihat riang gembira. Sambil mengemudi dan mendengarkan CD musik berbahasa antah berantah. Sesekali Si Boss berbaik hati mengartikan syair lagu yang sedang diperdengarkan. Kami berdua sih asik-asik aja meskipun tidak terlalu tertarik. Hingga suatu ketika muka Si Buyung tiba-tiba berubah pucat pasi, seperti tampang orang yang ketauan beol di celana...hihihi....
Si Boss : "Haaa.... perut besar haa.. ada lubang di tengah... " Rupanya tangan Si Boss sedang menggerayangi perut Si Buyung yang cukup berisi....
Saya : Kikikiiiiik.........Hampir ngompol karena nahan ketawa...
Si Buyung : Nggigitin kuku tangan ampe sambil bercucuran keringat. Menahan malu dan ngeri akibat ulah jail Si Boss yang ngubek-ngubek udelnya...
Pantesan muka Si Buyung sampai pucat tak berdarah gitu....hahaha.......
Sejak saat itu tiap kali mobil Si Boss mulai nongol di kejauhan, kami buru-buru sembunyi.
Nuansa Cinta Jogja
Tidak ada tempat senyaman rumah sendiri. Tapi menurutku tidak ada tempat senyaman Jogjaku tercinta. Sebuah kota yang mulai berkembang menjadi metropolitan yang membawa banyak perubahan. Semakin banyak mal dan tempat hiburan malam. Namun Jogja tetaplah sebuah kota yang ramah dan menyenangkan. Jogja selalu menawarkan nuansa cinta bagi siapapun yang mengunjunginya. Bahkan pada mantan Bossku yang dari Thailand itu. Buktinya waktu dia ke Jogja dia menyempatkan diri untuk menghubungiku, hanya untuk menanyakan kabarku. [...]
0 komentar:
Post a Comment